Perilaku beberapa laba-laba jantan yang rela dimakan oleh betinanya ternyata dilakukan demi kepentingan mulia; memberi kehidupan pada anak-anaknya. Demikian hasil penelitian yang dinyatakan para ahli dari University of Hamburg di Jerman dalam jurnal Animal Behaviour edisi Januari 2012.
Perilaku ini disebut dengan kanibalisme seksual. Di mana dalam beberapa kasus seperti pada laba-laba Argiope bruennichi, betinanya akan membungkus jantannya sedemikian rupa agar bisa dimakan sedikit demi sedikit saat kawin.
Dalam sebuah percobaan di lab, hanya 30 persen dari laba-laba jantan yang selamat dari proses kawin pertama kali. Si jantan juga membiarkan betinanya menggerogoti tubuh mereka sedikit demi sedikit. Sebab dengan demikian proses kawin pun akan berlangsung lebih lama. Dan itu artinya peluang membuahi si betina akan lebih besar. Namun, karena anatomi tubuh laba-laba jantan, mereka hanya mampu bersenggama sebanyak dua kali.
Dari hasil percobaan, beberapa pejantan selamat dari proses dimakan pasangan. Mereka yang selamat, setengahnya akan mencari pasangan lain. Sedangkan sisanya masih setia pada pasangan pertama yang memakannya.
"Ada dua hipotesa yang menjelaskan evolusi kanibalisme seksual. Pertama untuk meraih peluang kawin dan memperpanjang prosesnya atau investasi orang tua untuk keturunannya dan menyediakan nutrisi untuk betinanya," ujar Klaas Welke, peneliti dari University of Hamburg.
Untuk menyelidiki apakah si jantan memberi betinanya tambahan nutrisi, para peneliti membagi betina penelitian mereka dalam tiga grup. Mereka dibiarkan kawin dengan dua atau tiga jantan. Setiap setengah anggota dari tiap grup diperbolehkan memakan pejantannya, sedangkan sisanya tidak demikian. Jika si betina nampak akan memakan si jantan, tangan peneliti langsung menarik si betina dan menyelamatkan nyawa si jantan.
Mereka kemudian meneliti hasil perkawinan tersebut dengan melihat telur dan keturunan yang dihasilkan. Telur-telur ini diletakkan dalam suhu dingin sekitar 8 derajat Celcius. Tadinya para peneliti mengira jika beberapa tambahan nutrisi dari lebih dari satu jantan akan berdampak pada si betina. Ternyata perkiraan itu salah.
Namun, dari hasil ini ditemukan bahwa kanibalisme menghasilkan telur yang lebih besar dan keturunan yang lebih baik. "Penelitian kami menunjukkan ada investasi orangtua pada keturunan mereka. Kanibalisme seksual meningkatkan peluang reproduksi jantan," kata Welke lagi.
(source : Live Science)
0 comments:
Posting Komentar