Hanya enam persen saja terumbu karang di perairan Indonesia dalam kondisi sangat baik. Sementara itu, sebanyak 32 persen terumbu mengalami kerusakan. Prosentase ini berdasarkan penelitian LIPI di 686 stasiun atau titik perairan Indonesia dengan hasilnya, 6 persen terumbu karang dalam kondisi sangat baik, 26 persen baik, 36 persen cukup, dan 32 persen rusak.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lukman Hakim mengatakan bahwa ancaman kerusakan terumbu karang terus terjadi. Penyebab kerusakannya adalah faktor alam, perubahan iklim, dan ulah manusia.
"Untuk faktor ulah manusia biasanya karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pelestarian ekosistem," ujar Lukman.
Ia melanjutkan, Indonesia memiliki lebih dari 70 persen lautan dan merupakan negara bahari. Luasnya lautan Indonesia juga mengandung keanekaragaman hayati dan biota laut. Sayangnya, pembangunan sumber daya laut di Indonesia masih terbatas.
Terkait dengan kondisi terumbu karang, sebenarnya Indonesia termasuk segitiga terumbu karang di dunia. Tanah Air kita ini tercatat memiliki terumbu karang indah dengan 450 jenis karang batu dan 15 persen terumbu karang dunia.
Dalam rangka upaya penyelamatan terumbu karang, LIPI membuat program Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP). Program ini dilakukan untuk memberikan masukan dan solusi pada publik untuk penyelamatan terumbu karang. (Sumber : NatGeo Indonesia)
0 comments:
Posting Komentar