Tarzan, Astrid, Monic, dan Tantri, Orang Utan Siap Dilepasliarkan

Empat orangutan hasil rehabilitasi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) siap dilepasliarkan di Kawasan Hutan Lindung Bukit Batikap, Kalimantan Tengah, Selasa (28/2). Tarzan, Astrid, Monic, dan Tantri -nama keempat orangutan itu- merupakan bagian dari 40 orangutan yang direncanakan akan dilepasliarkan di sepanjang tahun 2012.

Ini merupakan kegiatan pelepasliaran pertama oleh Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah - Nyaru Menteng (PROKT-NM) Yayasan Borneo Orangutan Survival dalam kurun satu dekade terakhir. Sebelumnya, kegiatan ini tertunda karena belum tersedianya hutan yang aman.

Keempat orangutan ini dilepas Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang dari Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya menuju ke Puruk Cahu, Senin (27/2). Dari lokasi yang terakhir disebut, orangutan ini akan dibawa ke Hutan Lindung Bukit Batikap

"Upaya penyediaan lahan merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten terkait yaitu Pemerintah Kabupaten Murung Raya," kata Agustin dilansir dari situs resmi BOSF, Senin.

Ditambahkan Agustin saat ini masih diusahakan pengalokasian areal hutan restorasi ekosistem yang dapat digunakan sebagai tempat pelepasliaran orangutan. Khususnya untuk orangutan yang ada dalam program PROKT-NM.

Menurut Direktur BOSF Jamartin Sihite masih ada program lanjutan hingga Maret 2012. Di mana rencananya akan dilepasliarkan lagi 12 orangutan lainnya. "Semua orangutan yang ada di pusat-pusat rehabilitasi harus segera dikembalikan ke habitatnya selambat-lambatnya pada tahun 2015," kata Jamartin.

Target Jamartin ini untuk memenuhi Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Konferensi Perubahan Iklim di Bali tahun 2007 lalu. Target utamanya adalah pengembalian habitat orangutan paling lambat pada 2015 mendatang.

Hingga saat ini masih ada lebih dari sekitar 600 individu orangutan yang berada di PROKT-NM yang menunggu untuk dilepasliarkan. Jika banyak tersedia lahan yang layak, maka target tiga tahun mendatang itu kemungkinan besar akan terwujud.

"Proses perencanaan yang rinci dan menyeluruh serta pelepasliaran orangutan kami yang pertama ini akan menjadi dasar yang kuat untuk program pelepasliaran yang masih akan berjalan hingga beberapa tahun ke depan," kata Jamartin lagi. (Sumber : national geographic)

Artikel Terkait