Pola makan orangutan yang kuat bersantai seharian hanya untuk makan daun dan buah dianggap sebagai sesuatu wajar. Pasalnya, mereka harus menimbun lemak untuk menghadapi masa-masa sulit ketika makanan susah didapat.
Pola makan seperti ini juga ditemukan di manusia. Bedanya, manusia bukan menimbun lemak karena bersiap dengan musim paceklik. Melainkan karena pola hidup yang kadang secara tidak sadar menimbulkan masalah kesehatan seperti kegemukan. Atas hubungan ini, seorang peneliti dari Amerika Serikat, Erin Vogel, mencoba menjadikan orangutan sebagai model untuk mempelajarai kegemukan pada manusia.
"Orangutan menjadi model menarik untuk mempelajari kegemukan pada manusia karena mereka satu-satunya kera dan kemungkinan satu-satunya primata non-manusia yang menyimpan cadangan lemak di alam liar," kata Vogel yang juga anthropologis dari Rutgers University di New Jersey, Amerika Serikat. "(Pola makan) ini belum pernah didokumentasikan di spesies lain," tambahnya.
Vogel dan beberapa koleganya sudah mempelajari sampel urin dari orangutan yang ada di Kalimantan selama lima tahun. Penelitian ini dipimpin oleh seorang ahli anthropologis-biologis, Dr Cheryl Knott.
"Orangutan hidup di habitat yang benar-benar menantang dan dapat mengambil keuntungan dari periode ketika buah berlimpah luar biasa, di mana 80 persen pohon mulai berbuah. Mereka makan dan makan hingga akhirnya gemuk," ujar Vogel lagi.
Tapi ketika akhirnya masuk masa paceklik, yang kadang bertahan hingga delapan tahun, orangutan mulai beradaptasi dengan beralih memakan kulit tumbuhan. Dari hasil penelitian, perubahan makanan ini mempengaruhi urin orangutan. Awalnya, para peneliti menemukan zat organik yang disebut ketones sebagai penanda jika orangutan membakar lemak menjadi energi. Kemudian ditemukan lagi isotop nitrogen yang tinggi yang artinya orangutan memecah sel otot agar bisa menjadi protein dan energi.
"Mereka harus mendapat energi dari suatu sumber, jadi mereka mulai memakan jaringan tubuh sendiri. Situasi ini sama seperti yang kita temukan dalam tubuh manusia yang kekurangan makan atau pun penderita anoreksia," papar Vogel.
Studi ini menunjukkan jika orangutan bisa mengambil keuntungan dari kemampuan menyimpan lemak demi bertahan hidup. Sayangnya kemampuan ini belum bisa dimaksimalkan pada manusia. "Manusia punya kemampuan untuk menyimpan lemak, tapi sebagian besar dari kita berharap kemampuan itu tidak ada." (Sumber: Orlando Sentinel)
0 comments:
Posting Komentar