Perilaku Kawin Melindungi Penyu Dari Efek Perubahan Iklim – MAUL-UNDERGROUND

Selasa, 31 Januari 2012

Perilaku Kawin Melindungi Penyu Dari Efek Perubahan Iklim




Sebuah penelitian menunjukkan bahwa, jenis kelamin bayi-bayi penyu hijau (Chelonia mydas) ditentukan oleh suhu telur ketika dierami. Suhu yang lebih hangat akan meningkatkan jumlah penyu berkelamin betina yang lahir hingga 95 persen. Dan faktor ini dapat membantu populasi mereka dalam melawan efek perubahan iklim lewat perilaku kawin.

Penelitian yang melibatkan sejumlah peneliti dari University of Exeter Inggris, University of Lefke Turki, serta North Cyprus Society for Protection of Turtles ini melakukan pengamatan pada kelompok penyu hijau di Siprus bagian utara.

Tes DNA menunjukkan sejumlah besar perkawinan penyu jantan (single male) dengan banyak penyu betina (multiple females). Mereka menemukan bukti setidaknya ada 28 penyu jantan yang mengawini 20 penyu betina. Terindikasikan satu penyu hijau jantan bisa mengawini betina berbeda pada waktu yang berbeda pula, dengan rata-rata perbandingan jantan dan betina 1,4:1.

Dari satelit yang juga diturunkan untuk melacak jejak pun diperkirakan bahwa penyu-penyu jantan tersebut telah kawin dengan betina di lokasi lain di Turki dan Afrika Utara.

Annette Broderick, salah seorang dalam tim penelitian menerangkan, perubahan iklim dapat memberi ancaman terhadap penyu. Penyu hijau tergolong salah satu hewan yang dilindungi.

"(Awalnya) ada kekhawatiran besar akan kurangnya pejantan pada populasi kecil penyu laut dapat memicu perkawinan sedarah, ini berpotensi mengakibatkan kepunahan populasi. Namun, mengingat tidak seimbangnya perbandingan jumlah penyu betina yang menetas, riset kami menunjukkan bahwa ada banyak pejantan di luar sana, dan perilaku kawin mereka akan mendorong jumlah populasi untuk menangkal efek perubahan iklim," papar ketua peneliti Lucy Wright, yang ialah mahasiswa program PhD Biosciences dari University of Exeter.

"Studi kami akan membantu. Kami akan berfokus pada wilayah-wialayah yang menjadi prioritas, dan melakukan manajemen agar penyu bisa mengatasi perubahan di masa depan," kata Broderick menambahkan.

Penyu hijau adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae, satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia. Mereka hidup di ekosistem laut tropis dan subtropis, terutama di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Nama penyu hijau didapat dari lemak bewarna hijau yang terletak di bawah cangkangnya. (Sumber: Science Daily)

Artikel Terkait

0 comments:

SAVE THE EARTH

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...