Kayu nangka ternyata mampu mencegah wabah pes.Hal ini sudah terbukti sejak tahun 1870-an silam.
Sejarawan Arif Akhayat, M.A., mengatakan di era tahun 1870-an kayu nangka dikenal luas di pulau Jawa. Keterkenalan kayu nangka ini disebabkan karena minimnya pasokan kayu jati dari daerah Jepara.
Bermula dari proyek tanam paksa Belanda dalam pembangunan perumahan dan jalan, sangat dibutuhkan banyak tenaga kerja. Untuk menampung para pekerja tersebut maka dibuatlah rumah sementara yang terbuat dari bambu. Setelah mereka tinggal di rumah bambu, banyak pekerja yang terserang penyakit pes. Bahkan penyakit ini menyebar luas ke masyarakat.
“Waktu itu, bambu diganti dengan kayu nangka agar tidak digerogoti tikus. Dengan kayu nangka, rumah tidak dimakan oleh serangga. Jadi kayu nangka mengurangi serangan pes,” papar Arif di di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Selasa (24/1).
Sementara itu, Pemerhati Bangunan Cagar Budaya, Dr. Laretna Adhisakti, mengatakan sebenarnya kayu nangka sudah dimanfaatkan sejak dulu kala dalam bangunan kuno di Jawa dan kandang ternak.
“Memang untuk bangunan baru sekarang jarang menggunakan nangka. Tapi bangunan kuno yang saya temukan terbuat dari kayu nangka. Bahkan banyak kandang kerbau dan sapi banyak dari kayu nangka,” ujarnya.
Nangka akbrab digunakan masyakarat Indonesia khusunya Yogyakarta untuk membuat gudeg. Namun menurut Bupati Sleman Yogyakarta, Sri Purnomo, kayu pohon nangka pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan perkakas dan mebel. “Pengusaha mebel kayu nangka perlu kita dorong ke arah itu,” katanya.
Kendati hasil mebel kayu nangka masih kalah pamor dengan mebel kayu jati, Sri optimis mebel kayu nangka akan mendapat respon positif dari masyarakat. Terutama jika dilakukan sosialisasi dan promosi dengan cukup baik.
2 comments:
Baru tahu nih sob!
makasih dah kasih informasi ya
sama sama sob... sering sering berkunjung yah,,,
Posting Komentar